Bedah Teknologi Crossplane Crankshaft Pada Yamaha R1 Beserta Videonya, Cekidot Brott !!!!!

Bro sis sekalian, rasa kepengen tau mengenai teknologi cross-plane crankshaft semakin menggebu pada ujung sore ini. Yupz teknologi yang diusung yamaha pada produk 1 liternya dan juga digunakan pada gelaran motogp.. yukk simak sambil siapkan kopi dan rokok. heheh 😀

Yups mungkin sudah banyak mas bro sekalian baca – baca mengenai teknologi ini. Beberapa tahun yang lalu sistem crossplane crankshaft ini memang naik daun setelah YZR M1 banyak memenangkan kejuaraan di tangan Rossi sejak tahun 2004. Kemudian, Yamaha mengaplikasikannya di motor Superbike mereka yaitu R1. heheh mantep neh 😀

Sebelum ngelu mari kita urai satu persatu Crankshaft dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai poros engkol atau kruk as. Bagian ini berfungsi mengubah gerakan naik turun piston menjadi gerakan memutar/ horizontal yang kemudian disalurkan menjadi gerak motor.

Animasi ini adalah bukan model dari cross plane crankshaft melainkan flat plane.

Maksud dari animasi diatas adalah :

pada mesin inline 4 flatplane, saat piston 1-4 naik, piston 2-3 turun. Kita anggap aja piston paling kiri adalah piston 1, di sebelahnya piston 2, 3 dan paling kanan adalah piston 4. yang terjadi pada mesin inline 4 flatplane ini adalah, ada keseimbangan yang ‘sempurna’, karena gaya yang dihasilkan saat piston 1 dan 4 naik langsung diredam oleh piston 2 dan 3.

Teknolog ini dinamakan Flatplane karena kruk as alias crankshaft nya sejajar tapi saling berlawanan…lihat aja gambar di atas. piston 1 dan 4 menghadap ke atas, sedangkan untuk piston 2 dan 3 menghadap ke bawah. Artinya, piston 1 dan 4 meledak tiap 180 derajat dan pada putaran 180 derajat selanjutnya baru piston 2 dan 3 meledak! Oke sampai disini sudah mulai ngeh mas bro

Kiri Flatplane dan kanan crossplane 😀

CROSSPLANE!!!!

Mesin inline 4 silinder dengan sistem ini memiliki gerak piston yang berbeda dengan gerak piston mesin flatplane. Pada sistem crossplane crankshaft, empat piston meledak bergantian secara lebih rapat tiap 90 derajat mas bro 😀 . yang artinya, saat piston 1 meledak, 90 derajat berikutnya piston 2 meledak kemudian berturut turut sampai piston 4.  Mengisyaratkan saat piston 1 berada di atas (top silinder), piston 2 berada hampir di samping bawahnya, piston 3 pun begitu dan piston empat pada koordinat paling bawah.

Cara kerja crossplane crankshaft adalah menyilang mas bro. yang mana pada saat masing – masing piston terbakar tiap 90 derajat, maka dibutuhkan pegangan alias kruk as yang saling menyilang. Nah gambar diatas merupakan capture dari pergerakan piston model crossplane.

Kiri flatpane kanan crossplane (menyilang dan membentuk sudut 90%).

Last, tehnologi ini disematkan pada mesin M1 untuk motogp dan pada Yamaha new R1. waduh jebule sama sama wmpat silinder tapi beda gerak pistonya.. heheheh 😀 mantrap dahh… semoga bermanfaat 😀

aye pusing ah om 😀 wkwkwk